Pencatatan yang rutin terus-menerus seperti registri merupakan hal penting, supaya kita punya data yang benar, yang representatif, yang bisa mewakili apa yang terjadi di negara ini. Harapan saya adalah dengan data ini kita dapat melakukan sesuatu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Satu lagi, agar registri penyakit ini menjadi bagian dari sistem rutin di RS, tidak hanya terhadap 2 penyakit, Stroke dan TB-DM, tetapi juga untuk penyakit-penyakit lain sehingga kita punya data dari sumber yang terpercaya”, demikian disampaikan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE ketika memberikan sambutan pada acara Diseminasi Hasil Registri Penyakit di Indonesia (Stroke-TB) pada Kamis, (4/11) yang diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik (TTKEK), Badan Litbangkes, Kemenkes RI.
Registri penyakit adalah suatu pencatatan yang berkesinambungan, sistematis, dan inklusif dari seluruh individu dengan satu kategori identifikasi penyakit tertentu pada suatu populasi. Sejak tahun 2011, Pusat TTKEK telah mengembangkan sistem registri penyakit berbasis RS di Indonesia, dimulai dari registri stroke dan diikuti dengan registri tuberkulosis-diabetes mellitus (TB-DM) pada tahun 2014.
Tujuan registri adalah untuk mengidentifikasi masalah suatu penyakit, mendeskripsikan masalah secara detail (faktor resiko, penyebab), mengevaluasi dan menilai manajemen kasus, membantu meningkatkan perawatan klinis, dan membantu pengembangan pedoman untuk perawatan pasien.
“Manfaat registri diantaranya adalah identifikasi untuk pengobatan tindak lanjut, menggambarkan riwayat perjalanan penyakit, meningkatkan perawatan klinis, dan menyediakan data untuk perencanaan fasilitas, SDM dan obat. Selain itu, dengan data ini diharapkan dapat merangsang penelitian berikutnya”, terang dr. Siswanto, MHP, DTM saat memberikan sambutan.
Pada acara ini hadir Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), tim registri penyakit stroke dan TB-DM dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RSUP Sanglah Bali, tim registri penyakit stroke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, RS Stroke Nasional Bukittinggi, RSUP Dr. M. Djamil Padang, RST Reksodiwiryo Padang, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUD Kota Bekasi, RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, RS Telogorejo Semarang, RS Mardi Rahayu Kudus, RSUD Dr. Moewardi Surakarta, RS Bethesda Yogyakarta, RS Premier Surabaya, RSUD Saiful Anwar Malang, RS St. Antonius Pontianak, serta tim registri penyakit TB-DM RSUP Persahabatan dan RSPI Dr. Soelianti Saroso.
Selain memaparkan Hasil Registri Penyakit Stroke 2012-2014 yang disampaikan oleh dr. M. Karyana, M.Kes, dan Hasil Registri Penyakit TB-DM 2014 yang disampaikan oleh dr. Hadjar Siswantoro, M.Sc, pada acara ini juga dilakukan sosialisasi peralihan paper based CRF menjadi CRF elektronik serta pelatihan pengisian CRF registri stroke elektronik berbasis web. Pusat TTKEK memang terus melakukan perbaikan dan pengembangan sistem pengumpulan data registri penyakit dari paper-based case report form (CRF) menjadi CRF elektronik. Dengan CRF elektronik, data dari masing-masing RS dapat langsung dientry melalui situs www.ina-registry.org. Sistem berbasis web ini mempermudah lalu lintas dan monitoring data, dimana setiap RS dapat langsung mengakses datanya masing-masing tanpa melanggar kerahasiaan data dari pihak lain dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya registri. Registri penyakit berbasis web telah dilaksanakan pada registri penyakit TB-DM pada tahun 2014 ini, dan untuk tahun 2015 nanti juga akan diterapkan pada registri stroke. (KK)
TELAH TERBIT GUIDELINES EDISI KE-3...!!!
A patient registry is an organized system that uses observational study methods to collect uniform data (clinical and other) to evaluate specified out ...
While many countries struggle with the consequences and problems of communicable diseases, chronic noncommunicable diseases are on the rise. In addition to being a major cause of death, many surviving ...
20 items in the Registration Data Set
The minimum amount of trial information that must appear in a register in order for a given trial to be considered fully registered.
1. Primary Registry and T ...
Penderita Stroke Akan Didata
SEMARANG. KOMPAS - Mulai tahun 2013, penderita stroke akan didata melalui seluruh rumah sakit di Indonesia. Pendataan dibutuhkan untuk mendapatkan angka penderita stroke ...
INDONESIA AKAN MELAKUKAN "JAMU REGISTRY"
Integrasi pelayanan kesehatan tradisional dalam pelayanan kesehatan formal merupakan suatu program pemerintah utamanya ...
Untuk mengaktifkan pencatatan data berbasis web dalam sistem registry penyakit di Indonesia, setiap rumah sakit/instansi berhak mendapat 1 (satu) username dan password dengan mengik ...
Pencatatan yang rutin terus-menerus seperti registri merupakan hal penting, supaya kita punya data yang benar, yang representatif, ...